Secara umum diketahui bahwa rata-rata perempuan cenderung hidup lebih lama dibandingkan laki-laki. Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memecahkan misteri ini, namun satu penjelasan yang mungkin dipercayai bahwa wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Terdapat perbedaan struktural antara kulit wanita dan kulit pria. Stimulasi androgen (testosteron) menyebabkan peningkatan ketebalan kulit, yang menyebabkan kulit pria 25% lebih tebal dibandingkan kulit wanita. Selain lebih tebal, tekstur kulit pria juga lebih keras
Perempuan diketahui memiliki kemampuan ingatan yang lebih kuat dibandingkan laki-laki – termasuk dalam mengingat wajah orang. Penelitian dari MacMaster University menunjukkan bahwa wanita mengingat wajah lebih baik dibandingkan pria, hal ini sebagian besar disebabkan karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu secara tidak sadar mempelajari fitur wajah orang lain.
Penelitian lain juga menemukan bahwa wanita cenderung mengingat kejadian masa lalu dengan lebih baik, ingatan sensorik (seperti bau), atau lokasi benda yang salah letak.
Mereka memiliki ambang rasa sakit yang lebih tinggi
Tentu saja, rasa sakit sangat subyektif. Namun penelitian dari McGill University di Kanada sempat membuktikan bahwa wanita lebih tahan terhadap rasa sakit dibandingkan pria.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 oleh para peneliti dari University of Pittsburgh dan University of California di Santa Barbara menemukan bahwa ukuran bokong mungkin ada hubungannya dengan kecerdasan. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 16.000 wanita, gadis-gadis yang memiliki tubuh berlekuk secara konsisten mengungguli gadis-gadis yang lebih kurus dalam tes kognitif. Para peneliti menemukan bahwa lemak yang tersimpan di bokong dan paha atas terdiri dari asam lemak omega-3. yang merupakan lemak sehat yang meningkatkan kekuatan otak dan kesehatan secara keseluruhan.
Mengenai fungsi pendengaran, wanita lebih sensitif dibandingkan pria. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita dari segala usia memiliki pendengaran pada frekuensi melebihi 2.000 Hz, sedangkan kemampuan pendengaran pria turun hingga 1.000 Hz seiring bertambahnya usia.
Di otak wanita ada lapisan yang menghubungkan otak kiri dan otak kanan. Lapisan otak ini disebut sebagai corpus collosum. Pada wanita, corpus collosum lebih tebal 30% dibandingkan dengan yang dimiliki laki laki.
Hanya sekitar 12% wanita yang memiliki kemampuan membaca peta serta arah dengan benar dan baik, sisanya 88% dari mereka memiliki kesulitan membaca peta atau arah. Kabarnya ini juga merupakan salah satu pengaruh dari tebalnya corpus collosum.
Otak tengah lebih tebal 30%. Salah satu pengetahuan yang sudah umum mengenai wanita adalah mereka merupakan multitasker yang handal. Ini dikarenakan otak tengah wanita lebih tebal sebanyak 30% sehingga mereka dikenal mampu mengerjakan beberapa kegiatan sekaligus. Pengaruh tebalnya corpus collosum lainnya yaitu membuat wanita lebih bawel atau cerewet dibandingkan pria, bahkan bisa mengucapkan 20,000 kata setiap hari. Bagi wanita pendiam, kata-kata ini bisa dilampiaskan dalam bentuk perilaku, pikiran maupun tulisan.
Wanita perlu berbicara atau mengeluarkan kata-kata ketika tertekan. Jika tidak, hal ini bisa mengakibatkan kesehatannya menurun. Lubang emosi wanita menyebar secara merata di kedua belahan otak – baik di otak kiri (otak bicara) maupun di otak kanan (pencari solusi), oleh karena itu tidaklah heran jika banyak dari mereka melampiaskannya melalui kata-kata pada buku diary mereka.